Site icon TapakSuci.ID – Informasi Terbaru Trending Viral Saat Ini 2024

Kenali Ciri-Ciri Sleepwalking dan Penyebabnya

Kenali Ciri-Ciri Sleepwalking dan Penyebabnya

Kenali Ciri-Ciri Sleepwalking dan Penyebabnya – Tidur berjalan atau yang biasa di sebut Sleepwalking merupakan salah satu gangguan tidur yang sering di alami oleh anak-anak remaja, hingga orang dewasa.

Saat mengalami sleepwalking, beberapa orang mungkin hanya akan duduk ataupun berjalan-jalan di sekitar tempat tidur. Namun beberapa orang yang mengalami sleepwalking juga melakukan aktivitas sambil tidur, seperti menonton TV ataupun pergi ke luar rumah mengendarai mobil.

Apa itu Sleepwalking

Dilansir dari halaman Healthline, gangguan tidur berjalan merupakan gangguan tidur yang terjadi pada bagian terdalam dari tidur nonrapid eye movenment. Biasanya, hal ini terjadi dalam 1 hingga 2 jam setelah tertidur. American Psychiatric Association tidak menganggap ciri-ciri sleepwalking sebagai gangguan, kecuali hal tersebut terjadi cukup sering hingga menyebabkan stres dan menganggu kemampuan anda saat melakukan aktivitas di siang hari.

Kenali ciri-ciri dari Sleepwalking dari pembahasan artikel di bawah ini.

Penyebab Sleepwalking

Penyebab pasti dari kondisi gangguan tersebut belum di ketahui hingga sekarang. Namun kebiasaan tidur berjalan ini bisa di turunkan dalam keluarga atau genetik. Selain itu, ada beberapa pemicu yang juga di kaitkan tidur berjalan, seperti.

1. Stres

Stres dan kecemasan di ketahui dapat menganggu istirahat malam yang nyenyak. Beberapa pakar dan ilmuan juga berpendapat bahwa stres di siang hari dapat menyebabkan sommambulisme atau tidur berjalan.

Sebuah studi dari 193 pasien di klinik tidur di temukan bahwa salah satu pemicu utama berjalan tidur adalah peristiwa stres yang di alami di siang hari.

2. Kurang Tidur

Orang yang tidak memiliki waktu tidur yang cukup, lebih rentan mengalami sleepwalking. Peneliti mempelajari pemindaian otak MRI pada orang  dengan riwayat berjalan dalam tidur dan menemukan bahwa kurang tidur meningkatkan kebiasaan tidur berjalan.

3. Migran

Penderita migran kronis memiliki kemungkinan yang lebih rentan untuk mengalami sleepwalking. Pada 2015, sekelompok ilmuan mewawancarai 100 pasien yang secara rutin mengalami tidur berjalan. Mereka menemukan hubungan yang kuat antara berjalan dalam tidur dan sakit kepala, terutama migran.

4. Demam

Sleepwalking telah di kaitkan dengan penyakit yang menyebabkan demam terutama pada anak-anak. Demam juga dapat menyebabkan gangguan tidur di mana anak-anak akan berteriak, meronta-ronta atau mencoba melarikan diri dari hal-hal menakutkan yang di rasakan saat tidur.

5. Gangguan Pernafasan

Tidur berjalan juga bisa di sebabkan oleh sleep apnea obstruktif, yakni gangguan pernafasan yang menyebabkan anda berhenti bernafas untuk weaktu yang singkat saat sedang dalam kondisi tidur. Sleep apnea yang parah dapat menyebabkan kelelahan di siang hari, tekanan darah tinggi, stroke, dan penyakit jantung.

Jika anda menderita sleep apnea obstruktif yang parah, kemungkinan anda berjalan dalam tidur lebih tinggi daripada orang dengan sleep apnea ringan. Selain itu ada juga laporan tentang sleepwalking pada anak-anak yang menderita asma.

6. Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD)

Jika kamu mengidap GERD, isi perut anda dapat naik lagi melalui kerongkongan  dan menyebabkan sensasi rasa bakar yang tidak nyaman. Bagi beberapa orang, gejalanya lebih buruk di malam hari. Orang dengan GERD dan gangguan lambung lainnya lebih rentan terhadap  berbagai jenis gangguan tidur, termasuk tidur sambil berjalan.

Karena GERD menganggu tidur, hal itu dapat menyebabkan kelelahan jangka panjang panjang, yang juga bisa membuat kamu lebih rentan terhadap gangguan tidur sleepwalking.

7. Penyakit Parkinson

Penyakit parkinson merupakan kondisi saraf yang bisa memengaruhi kemampuan tubuh untuk bergerak. Kondisi medis ini dapat memengaruhi bagian batang otak yang mengontrol gerakan dan bagian otak yang mengontrol tidur.

Saat bermimpi selama tidur REM, otak anda sementara waktu akan akan melumpuhkan beberapa otot agar anda tidak bertindak bedasarkan mimpi anda  dan menyakiti diri sendiri atau orang lain dalam prosesnya.

Beberapa studi menunjukan bahwa penyakit parkinson dapat mencegah kelumpuhan tidur terjadi sepenuhnya. Namun, hal ini juga dapat menyebakan sleepwalking dan gangguan tidur lainnya.

Exit mobile version